MAKAM (PUNDEN) KH SHOLEH DARAT, ULAMA PESISIR UTARA JAWA
MINI RISET
Disusun guna memenuhi tugas UAS
Mata Kuliah : Islam dan Kebudayaan Jawa
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.Si.
Oleh :
Lailin Uyun Munfaridah (133511052)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
MAKAM
(PUNDEN) KH SHOLEH DARAT, ULAMA PESISIR UTARA JAWA
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupkan negara yang kaya akan tradisi. Ribuan tradisi
muncul dan lahir di setiap daerah. Jawa merupakan salah satu bagian daerah dari
Indonesia yang memiliki banyak tradisi tersebut. Jawa juga merupakan salah satu
daerah yang sangat menghormati para leluhur, nenek moyang maupun orang-orang
terdahulu yang menjadi panutan masyarakatnya, seperti para Wali, Ulama, Kyai
dan lain-lain.
Bentuk penghormatan masyarakat tersebut tidak hanya selama para
Wali, Ulama, Kyai dan sebagainya itu masih hidup, tetapi sampai mereka wafat
pun masyarakat tetap menghormati mereka. Penghormatan tersebut biasanya
dilakukan dengan menjadikan spesial makam-makam (punden) mereka,
misalnya di rawat dengan baik, kemudian banyak orang yang datang untuk
berziarah dan berdoa dan lain sebagainya.
Adapun di kota Semarang, juga terdapat makam (punden) yang
dianggap spesial yang diyakini masyrakat Semarang merupakan makam (punden)
leluhur mereka. makam (punden) tersebut adalah makam (punden) KH
Sholeh Darat. Untuk lebih jelasnya, dalam laporan ini penulis akan mengulas
lebih lanjut tentang KH Sholeh Darat berikut makam (punden) nya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan
diatas, maka hal-hal yang akan di bahas penulis dalam laporan mini riset ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana biografi singkat KH Sholeh Darat?
2.
Bagaimana peran KH Sholeh Darat dalam penyebaran Islam di Jawa?
3.
Bagaimana tradisi untuk memperingati wafatnya KH Sholeh Darat?
C.
Tujuan dan Manfaat Mini
Riset
Adapun tujuan mini riset ini adalah
1. Untuk mengetahui biografi KH
Sholeh Darat
2.
Untuk mengetahui bagaiamana peran KH Sholeh Darat dalam penyebaran Islam di Jawa
3. Untuk mengetahui tradisi untuk
memperingati wafatnya KH Sholeh Darat
Sedangkan manfaat mini riset ini dapat penulis
sebutkan sebagai berikut
1.
Bagi penulis
a.
Untuk memenuhi tugas akhir semester pada
mata kuliah Islam dan Budaya Jawa.
b.
Untuk mengenal secara mendalam dan
mendapatkan informasi tentang Makam
(Punden) KH Sholeh Darat
2.
Bagi pembaca
a.
Untuk menambah wawasan pembaca tentang Makam (Punden) KH Sholeh Darat
b.
Untuk menginformasikan tentang peran KH
Sholeh Darat dalam penyebaran Islam di Jawa.
II.
LANDASAN TEORI
A.
Teori Makam (Punden)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Punden adalah tempat
terdapatnya makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa, atau tempat keramat, atau sesuatu yang sangat dihormati. Sedangkan makam itu
sendiri adalah tempat dikuburkannya atau persemayaman terakhir orang yang
meninggal dunia.[1]
III.
KONDISI LAPANGAN
Pemakamn umum Bergota merupakan salah satu
lokasi pemakaman yang ada di kota Semarang. Bergota yang merupakan sebuah bukit
atau dataran tinggi dianggap sebagai salah satu bukit yang menjadi asal muasal
kota Semarang. Konon pada zaman kerajaan Mataram kuno namanya Pulau Tirang.
Pemakaman umum Bergota merupakan pemakaman
umum terbesar di kota Semarang. Kini lahan pemakaman Bergota inin sudah sangat
penuh dan terpakai, sehingga dibuka lahan pemakaman Bergota baru di perbukitan
Semarang bagian barat. Letak Bergota berhimpitan dengan Rumah Sakit Umum Dr.
Kariadi, SD dan SMP Pangudi Luhur, Pasar Bunga dan juga berada di dekat Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Bergota yang terletak di antara banyak tempat umum,
ditambah lagi dengan berada disekitar pemukiman warga menjadikan Pemakaman umum
Bergota tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Bahkan banyak masyarakat
yang melakukan aktivitas sehari-hari dengan melewati dan berada di lokasi
pemakaman Bergota, seperti mencari nafkah dengan berjualan di sekitar lokasi
pemakaman.
IV.
ANALISIS LAPORAN
A.
Biografi KH Sholeh Darat
Muhammad Sholeh bin Umar as Samaranj atau yang dikenal dengan
sebutan KH Sholeh Darat, merupakan ulama yang berada di daerah pesisir utara
pulau Jawa, tepatnya Semarang Jawa Tengah. Lahir
di Desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara pada sekitar tahun
1820 , ayah beliu bernama KH. Umar sosok
ulama yang teerkenal pada masa Pengeran Diponegoro.
Sejak kecil KH. Sholeh Darat mendapat tempaan ilmu dari Ayahnya
yang memang seorang Ulama, setelah dirasa cukup lama belajar dengan ayahnya, KH
Sholeh Darat melakukan pengembaraan keberbagai tempat dalam menimba ilmu hingga
akhirnya Beliau berkesempatan belajar di Mekkah. Disana beliau berguru dengan
Ulama -ulama besar diantarnya Syaikh Muhammad Almarqi, Syaikh Muhammad Sulaiman
Hasballah, Syaikh Sayid Muhammad Zein Dahlan, Syaikh Zahid, Syaikh Umar
Assyani, Syaikh Yusuf Almisri serta Syaikh Jamal Mufti Hanafi dan Kh Sholeh
Darat bertemu dengan santri -santri yang berasal dari Indonesia antara lain KH
Nawawi Al bantani dan KH Muhammad Kholil Al Maduri.
Nama Darat yang disandangnya merupakan sebutan masyarakat untuk
menunjukan tempat dimana KH Sholeh tinggal yaitu di kampung darat yang masuk
dalam wilayah kelurahan Dadap sari kecamatan Semarang Utara. Sebagaimana
Kebiasaan Para ulama dahulu selalu menyebutkan Daerah Asal dibelakang namanya
seperti Al Bantani ( Banten), Al Maduri ( Madura ), Al Banjari ( Banjar ) dll,
begitu juga dengan Kh Sholeh Darat Beliau biasa menggunakan namanya Muhammad Sholeh
Bin Umar Al Samarani yang berarti dari Semarang.
Sekembalinya menimba ilmu di Mekkah KH Saleh Darat mengajar di
Pondok Pesantren Darat milik mertuanya KH Murtdlo, sejak itu pondok pesantren
berkembang dengan pesatnya banyak santri-santri yang berdatangan dari berbagai
daerah di pulau jawa untuk menimba ilmu darinya. Di antara murid -murid beliu
yang termashur adalah KH.Hasyim Asyari(tebu ireng), Kh.Ahmad Dahlan , KH
Munawir( krapyak Jogja),KH Mahfudz (termas Pacitan ) maka pantas rasanya bila
KH Saleh darat disebut sebut sebagai Gurunya Para Ulama di Jawa.
KH Saleh darat banyak menulis kitab-kitab dengan menggunakan bahasa
PEGON ( hurup Arab dengan menggunakan Bahasa Jawa) Bahkan Beliau Sempat pula
menterjemahkan Alquran dengan menggunakan Hurup Pegon seperti KItab Faid
ar-Rahman yang merupakan Tafsir pertama di Nusantara yang ditulis dengan Hurup
Pegon, Kitab tersebut dihadiahkan kepada RA Kartini sebagai Kado pernikahannya
dengan RM Joyodiningrat yang menjabat sebagai bupati Rembang.
KH.Saleh darat meninggal
dunia pada tanggal 28 Ramadan 1321 H, atau bertepatan dengan tanggal 18
Desember 1903 dan di makamkan dikomplek Pemakaman Umum Bergota Semarang.[2]
B.
Peran KH Sholeh Darat dalam Penyebaran Islam di Jawa
Sebagaimana
tradisi ulama dunia Melayu terutama ulama Jawa dan Patani pada zaman itu, bahwa
setelah pulang dari Makkah harus mendirikan pusat pengajian berupa Pondok
Pesantren. Begitulah peran
KH Sholeh Darat dalam menyebarkan Islam di Jawa. KH Saleh mendirikan pondok pesantren di pesisir kota Semarang. Sejak
itulah beliau dipanggil orang dengan gelar Kyai Saleh Darat Semarang. Terkenal
sebagai pendiri pesantren nama beliau semakin berkibar di seantero Jawa,
terutama Jawa Tengah. Diantara murid-murid beliau yang menjadi ulama tersohor
adalah :
1.
KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama)
2.
Syekh Mahfudz At-Turmusi (Ulama Besar Madz-hab Syafi’i yang ahli
dalam bidang hadits).
3.
KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah)
4.
KH. Bisri Syamsuri (Pendiri Pesantren Mamba’ul Ma’arif Jombang).
5.
KH. Idris (Pendiri Pondok Pesantren Jamsaren, Solo)
6.
KH. Sya’ban (Ulama Ahli Falak di Semarang)
7.
KH. Dalhar (Pendiri pondok pesantren Watuco-ngol Muntilan,
Magelang).
8.
Raden Ajeng Kartini, yang menjadi simbol kebang-gaan kaum wanita
Indonesia.
Selain mendirikan dan mengajar di Pondok Pesantren, KH
Sholeh Darat juga menyebarkan Islam melalui tulisan atau kitab-kitab yang di
tulisnya sendiri. Diantara kitab-kitab karya KH SHoleh Darat adalah:
1.
Majmu’ah Asy-Syari’ah Al-Kafiyah li Al-Awam, tentang ilmu syari’at untuk orang awam.
2.
Al-Hakim, tentang
ilmu tasawuf, yang merupakan petikan-petikan penting dari kitab Hikam karya
Syekh Ibnu Atho’ilah As-Sakandari.
3.
Kitab Munjiyat, tentang ilmu tasawuf, yang merupakan petikan
penting dari kitab Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali.
4.
Kitab Batha’if At-Thaharah, tentang hukum bersuci.
5.
Kitab Faidhir Rahman, merupakan terjemahan dari tafsir
Al-Qur’an ke dalam bahasa Jawa. Kitab ini merupakan terjemahan dari tafsir
Al-Qur’an yang pertama dalam bahasa Jawa di dunia Melayu. Menurut riwayat, satu
naskah kitab tafsir tersebut pernah dihadiahkan kepada RA. Kartini ketika
mrnikah dengan RM. Joyodiningrat (Bupati Rembang).
6.
Kitab Manasik Al-Hajj, tentang tata cara mengerjakan haji.
7.
Kitab Ash-Shalah, tentang tata cara sholat.
8.
Terjemahan Sabil Al-‘Abid ‘Ala Jauharah At-Tauhid, tentang
aqidah Ahli Sunnah Wal Jama’ah, mengikut pegangan Iman Abu Hasan Al-Asy’ari dan
Imam Abu Mansur Al-Maturidi.
9.
Mursyid Al-Wajiz,
membahas tentang tasawuf dan akhlak
10. Minhaj
Al-Atqiya’, membahas
tentang tasawuf dan akhlak.
Hampir semua karya Mbah Saleh Darat ditulis dalam bahasa Jawa dan
menggunakan huruf Arab (Pegon atau Jawi), hanya sebagian kecil yang ditulis
dalam Bahasa Arab bahkan sebagian orang berpendapat bahwa orang yang paling
berjasa menghidupkan dan menyebarluaskan tulisan pegon (tulisan Arab
Bahasa Jawa) adalah Mbah Saleh Darat Semarang.
C.
Tradisi untuk Memperingati Wafatnya KH Sholeh Darat
Kyai Saleh Darat wafat di Semarang pada hari Jum’at Wage tanggal 28
Ramadan 1321 H/ 18 Desember 1903 dalam
usia 83 tahun. Kemudian untuk memperingati wafatnya KH
Sholeh Darat diadakan Haul setiap tanggal 10 Syawal. Itu semata-mata agar masyarakat bisa mengikutinya
dengan leluasa, setelah merayakan Lebaran dan Syawalan. Pada hari itu
masyarakat dari berbagai penjuru kota menghadiri haul Kiai Saleh Darat di
kompleks pemakaman umum Bergota Semarang. Banyaknya umat yang hadir dalam acara
itu, seolah menjadi tengara kebesaran namanya. Tak dapat dipungkiri, ulama
akbar itu memang telah menjadi ikon Semarang di masa lalu.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Muhammad Sholeh bin Umar as Samaranj atau yang dikenal dengan
sebutan KH Sholeh Darat, merupakan ulama yang berada di daerah pesisir utara
pulau Jawa, tepatnya Semarang Jawa Tengah.
Peran KH Sholeh Darat dalam menyebarkan Islam di Jawa
sangat besar. Beliau memulainya dengan mendirikan pondok pesantren dan
selalnjutnya menyebarkan Islam lewat karya-karyanya. Diantara murid-murid KH
Sholeh Darat adalah orang-orang yang kemudian juga berperan penting dalam
penyebaran Islam di Jawa, seperti KH.Hasyim
Asyari(pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH.Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
KH.Saleh darat meninggal
dunia pada tanggal 28 Ramadan 1321 H, atau bertepatan dengan tanggal 18
Desember 1903 dan di makamkan dikomplek Pemakaman Umum Bergota Semarang. Untuk memperingati wafatnya KH Sholeh Darat masyarakat
mengadakan Haul setiap tanggal 10 Syawal.
B.
Saran
Demikian pemaparan penulis tentang KH Sholeh Darat
berikut makamnya. Dengan adanya pemaparan ini diharapkan baik penulis maupun
pembaca dapat terus mengenang para leluhur atau orang-orang yang bejasa
menyebarkan Islam. Akhirnya penulis juga berharap bahwa laporan ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis pribadi maupun penulis dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://biografiulamahabaib.blogspot.co.id/2012/10/kh-sholeh-bin-umar-as-samarani-mbah.html
diakses pada tanggal 27 desember 2015
http://kbbi.web.id/punden diakses
pada tanggal 27 desember 2015
[2] https://web.facebook.com/ceritaparawali/posts/362329820548294 diakses pada tanggal 27 desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar